HEADLINE
Tanyoe

Tanyoe

  • Home
  • Latest News
  • Fact Check
  • News
  • _Flash News
Mode Gelap
Artikel teks besar
NEW UPDATES
Tanyoe
  • Beranda
  • News

Waspada !!! WHO: Cacar Monyet Menyebar Akibat Seks, Gay & Biseks

Tanyoe
Mei 25, 2022
Berbagi
  • Salin tautanBerhasil disalin
  • Bagikan di Facebook
  • Bagikan di X (Twitter)
  • Bagikan di WhatsApp
  • Bagikan di Telegram
  • Bagikan di LinkedIn
  • Bagikan di Pinterest
  • Bagikan di Tumblr

 

Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi peringatan pada penyakit cacar monyet (monkeypox). Lonjakan kasus ternyata terjadi di kelompok pria penyuka sesama jenis yang melakukan hubungan seks di antara mereka.


Hal itu dikatakan pejabat WHO dalam Q&A di saluran media sosial lembaga PBB itu, dikutip CNBC International, Selasa (24/5/2022). Meskipun virus itu sendiri bukan infeksi menular seksual yang umumnya menyebar melalui air mani dan cairan vagina, lonjakan kasus tampaknya telah menyebar di antara pria yang berhubungan seks dengan pria lain.


"Banyak penyakit dapat menyebar melalui kontak seksual. Anda bisa terkena batuk atau pilek melalui kontak seksual, tetapi itu tidak berarti bahwa itu adalah penyakit menular seksual," kata penasihat WHO tentang HIV, hepatitis, dan infeksi menular seksual lainnya, Andy Seale.


Hal senada juga dikatakan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC). Senin waktu setempat, peringatan diberikan ke pria gay dan biseksual bahwa cacar monyet tampaknya menyebar di komunitas itu secara global.


CDC memperingatkan orang-orang untuk mengambil tindakan pencegahan jika mereka telah melakukan kontak dekat dengan seseorang yang mungkin memiliki virus. Mereka diminta waspada akan gejala yang timbul.


Pejabat CDC, Dr John Brooks, menekankan bahwa siapa pun dapat tertular cacar monyet melalui "kontak pribadi yang dekat" terlepas dari orientasi seksualnya. Namun, Brooks berujar memang banyak orang yang terkena dampak secara global sejauh ini adalah pria yang mengidentifikasi diri sebagai gay atau biseksual.


"Meskipun mereka mungkin memiliki peluang lebih besar terkena cacar monyet saat ini, itu tidak berarti risikonya terbatas hanya pada komunitas gay dan biseksual," jelasnya.


"Kami ingin membantu orang membuat keputusan terbaik untuk melindungi kesehatan mereka dan kesehatan komunitas mereka dari cacar monyet," kata Brooks.


Cacar monyet biasanya dimulai dengan gejala yang mirip dengan flu termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, kedinginan, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Kemudian berkembang menjadi ruam tubuh pada wajah, tangan, kaki, mata, mulut atau alat kelamin yang berubah menjadi benjolan yang kemudian menjadi lecet.


Sudah 200 Kasus


Setidaknya ada 200 kasus yang dikonfirmasi. Wabah pun sudah menyebar di 12 negara.


"Kami telah melihat beberapa kasus di Eropa selama lima tahun terakhir, (sebelumnya) hanya pada pelancong," kata Dr. Rosamund Lewis, yang menjalankan penelitian cacar WHO.


"Tetapi ini adalah pertama kalinya kami melihat kasus di banyak negara pada saat yang sama, pada orang yang belum bepergian ke daerah endemik di Afrika," tambahnya.


Vaksin yang digunakan untuk mencegah cacar disebut tampaknya sekitar 85% efektif dalam mencegah cacar monyet dalam penelitian observasional di Afrika. Tetapi vaksinnya tidak tersedia secara luas.


Sementara itu kemarin, Belgia menjadi negara pertama yang mewajibkan karantina bagi penderita. Masa berlaku aturan ini hingga tiga pekan (CNBC Indonesia). 

Berita Terkait
Tags
  • News
Berita Terkait
Categories
  • Aceh
  • Berita
  • International
  • Lifestyle
  • Lowongan Kerja
  • News
  • Sport
  • Video
Most Popular
  • Aceh News

    Pemuda di Langsa di Temukan Gantung Diri di Kamar

    Juni 27, 2022
  • Aceh News

    Diterjang Angin Kencang, Tenda Resepsi Pernikahan Ambruk di Langsa

    Mei 28, 2022
  • Aceh News

    Dua Terduga Jambret di Tangkap Polisi

    Juni 10, 2022
  • Aceh News

    Polisi Tangkap pencuri dan Penadah Handphone di Langsa

    Juni 18, 2022
  • Aceh News

    Anak Dua Tahun Tenggelam di Saluran Irigasi di Aceh Timur

    Juni 02, 2022
  • Follow TANYOE on
    Google News
  • Follow TANYOE on
    Facebook
  • Join the discussion group at
    WhatsApp
  • Instagram
  • YouTube
  • Twitter
  • TikTok
  • Facebook
© 2025 TANYOE